Masalah Sosial
Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing Fetti Asrini
Rishanjani, M.Pd.
Disusun Oleh
Miptahul
Nadya
1661201391
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyanyang yang telah memberikan rahmat dan kemudahan, sehingga saya dapat
menyelesaian makalah yang bertema "Masalah Sosial” hingga akhir.
Makalah
ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang saya miliki, kekurangan pasti
masih ada dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………… 1
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………… 2
BAB
1 PENDAHULUAN ………………………………………………… 3
A. Latar Belakang…………………………………………………… 3
B. Rumusan masalah………………………………………………… 3
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………. 4
D. Manfaat Penulisan………………………………………………… 4
Bab
2 PEMBAHASAN…………………………………………………… 5
A. Pengertian masalah social……………………………………… 5
B. Penyebab Masalah Sosial……………………………………… 5
C. Jenis-Jenis Masalah Sosial……………………………………
6
D. Kondisi
Masalah Sosial Di Indonesia……………………… 8
E. Cara Mencegah Masalah Sosial………………………………
10
Bab
3 PENUTUP……………………………………………………… 11
A. Kesimpulan……………………………………………………
11
B. Saran…………………………………………………………
12
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………… 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Manusia
dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga sebagai
makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya.
Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan
yang berdasarkan norma dan nnilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam
masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu
sendiri dapat berlangsung dengan baik.
Didalam
kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan antara satu
dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr.
Soerjono Soekamto, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan
sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain
maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.
Dalam
berinteraksi di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan untuk
memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat. Jika
tidak adanya kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu
sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Selain itu jika
proses sosial tidak berjalan dengan baik maka akan timbul masalah sosial.
Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu
kondisi yang tidak diharapkan.
Masalah
sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masayarakat dengan realita yang ada. Sumber masalah sosial, yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat
ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus, seperti tokoh
masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain
sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial ?
2. Apa
penyebab masalah sosial ?
3. Jenis-jenis masalah sosial ?
4. Kondisi masalah social di Indonesia ?
5. Bagaimana cara mencegah masalah sosial ?
C. TUJUAN PENULISAN
1.
Menjelaskan tentang masalah social
2.
Menyebutkkan tentang penyebab masalah soial
3.
Menyebutkan tentang jenis-jenis masalah sosial
4.
Meberitahukan kondisi masalah social di Indonesia
5.
Memberitahukan cara mencegah masalah sosial
D. MANFAAT PENULISAN
1. Makalah ini dapat
dijadikan sumber pengetahuan mengenai Masalah Sosial
2. Para
pembaca dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah sosial yang dialami
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
MASALAH SOSIAL
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan ; persoalan.
masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dara hubungan antar a dua
faaktor atau lebih situasi yang membingungkan. Umumnya masalah disadari “ada”
saat merasakan bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan apa yang ia
inginkan.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia , sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sosial
merupakan segala sesuatu perilaku manusiayang menggambarkan hubungan non
individualis. Istilah tersebut sering dibandingkan dengan cabang-cabang
kehidupan manusia dan masyarakat dimanapun. Pengertian sosial ini merujuk pada
hubungan-hubungan manusia dengan organisasi untuk megembangkan dirinya.
Dari beberapa teori diatas dapat
disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan
dengan nilai-nilai social dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah social
dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak
diharapkan. Masalah social berkaitan erat dengan hal-hal yang menggangu
kedamaia didalam suatu kelompok msyarakat.
B. PENYEBAB
MASALAH SOSIAL
Masalah sosial muncul akibat terjadinya
perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masayarakat dengan realita yang ada.
Sumber masalah sosial, yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Penyebab masalah sosial dapat dikategorikan
menjadi empat jenis faktor, antara lain sebagai berikut:
1.
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terbesar
penyebab terjadinya masalah sosial. Krisis global dan PHK mulai terjadi di
berbagai tempat dan dapat memicu tindak kriminal. Masalah tersebut didorong
adanya ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak,
misalnya pengangguran, anak jalanan, dan lain lain.
2.
Faktor Budaya
Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor
budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan nilai, norma, dan
kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat
heterogen / multikultural. Contoh masalah ini seperti, kenakalan remaja,
konflik antarsuku, diskriminasi gender, dan bahkan pengakuan hak milik
kebudayaan lintas negara.
Kenakalan remaja merupakan salah satu
masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya. Masalah sosial ini, sulit
dihilangkan karena remaja suka mencoba hal - hal baru yang berdampak negatif
seperti narkoba.
3.
Faktor Biologis
Masalah ini
dapat timbul akibat adanya ketidaksesuaian keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi
biologis masyarakat, seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit
baru, dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan masalah sosial
jika penyakit tersebut sudah menyebar di suatu wilayah.
4.
Faktor Psikologis
Aliran sesat banyak terjadi di Indonesia
dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan
tapi aliran sesat masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.
Selain aliran sesat, faktor psikologis yang menjadi faktor timbulnya masalah
sosial yaitu sakit jiwa, lemah ingatan, sukar menyesuaikan diri, dan lain -
lain.
C. JENIS-JENIS MASALAH SOSIAL
1.
Kesenjangan sosial ekonomi
Dalam bahasa yang sederhana, kesenjangan
dapat dikatakan sebagai ketidak sesuaian antara harapan-harapan yang diinginkan
dengan kenyataan yang terjadi. Kesenjangan sosial ekonomi merupakan suatu
kondisi sosial dalam kehidupan masyarakat yang tidak seimbang akibat adanya
berbagai perbedaan dalam kehidupan sosial ekonomi, terutama dalam hal keadilan,
kemakmuran, dan kesejahteraan.
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi
karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan
berimbang. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan
sosial karena dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial yang mempengaruhi
goyahnya stabilitas nasional. Disamping itu, kesenjangan sosial dan ekonomi
akan terjadi mana kala hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan dan
modernisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Akibatnya, di satu
pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba mewah, di sisi yang lain
berkembang golongan masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Terjadinya
kesenjangan dapat diawali dengan tidak meratanya kesempatan yang dimiliki oleh
anggota-anggota masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan, berusaha, memenuhi
kebutuhan pokok, maupun kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Kesempatan untuk mendapatkan lapangan kerja dan kesempatan untuk berusaha hanya
dimiliki oleh sekelompok kecil masyarakat yang memiliki modal dan memiliki
kedekatan-kedekatan tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Akibatnya,
sebagian kecil masyarakat dapat menambah kekayaan, sedangkan yang lainnya masih
bergelut dengan kemiskinan.
Adapun
beberapa kesenjangan sosial yang disebabkan oleh proses pembangunan dan
modernisasi antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:
a)
timbulnya
kelompok-kelompok sosial tertentu, seperti pengangguran, pedagang asongan,
pedagang kaki lima, pengemis jalanan, pengamen, dan lain sebagainya,
b)
terjadi kelas-kelas sosial yang disebabkan oleh perbedaan tingkat
pendidikan,
c)
terjadi perubahan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat seperti
pergaulan bebas, gaya rambut, mode pakaian, gaya hidup, dan lain sebagainya
yang semakin bersifat materialistis.
d)
Sedangkan
kesenjangan yang terjadi dalam bidang ekonomi antara lain dapat disebutkan
sebagai berikut:
a)
terjadinya
jurang pemisah antara kelompok masyarakat kaya dengan kelompok masyarakat
miskin, dan
b)
berkembangnya budaya konsumerisme, yakni gaya
hidup yang menganggap bahwa barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan
sehingga mendorong untuk mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan.
2.
Kenakalan remaja
Kenakalan remaja merupakan suatu bentuk
kelainan sikap dan tingkah laku di kalangan para remaja yang melanggar sistem
nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan bersama. Terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan berkembangnya kenakalan remaja, yakni yang berasal dari
dalam diri para remaja (faktor intern) dan yang berasal dari luar diri para remaja (faktorekstern).
Beberapa
faktor yang bersifat intern yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja antara
lain adalah:
a). cacat tubuh, baik yang disebabkan karena faktor keturunan maupun
akibat kecelakaan,
b) sifat dan pembawaan yang cenderung negatif yang membawa kepada
perilaku menyimpang,
c). munculnya berbagai konflik diri sebagai akibat dari kekurangan dan
kemiskinan yang dialami,
d). lemahnya kemampuan untuk mengendalikan diri sebagai akibat dari
kurangnya pembinaan mental spiritual, dan
e.) kurang mampunya melaksanakan langkah-langkah penyesuaian dengan
lingkungan sosial sehingga mencari pelarian dengan bergabung dengan
kelompok-kelompok remaja nakal.
Sedangkan
sebab-sebab kenakalan yang bersifat ekstern antara lain adalah:
a). kurangnya perhatian dari orang-orang dekat seperti orang tua,
guru, dan masyarakat di lingkungan sekitarnya,
b). gagalnya proses pendidikan, baik yang dilaksanakan di lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, maupun di lingkungan masyarakat,
c). kurangnya penghargaan yang memadai dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat sekitarnya,
d). kurangnya sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk
mengisi waktu senggang,
e). kurang tepatnya pendekatan yang dilaksanakan oleh keluarga,
sekolah, dan masyarakat, dan
f). terdapatnya peluang dan kesempatan bagi para remaja untuk
menyalurkan hasrat dan keinginan negatifnya.
3.
Kriminalitas
Kriminalitas merupakan suatu bentuk
perilaku menyimpang, yakni perilaku yang keluar dari sistem nilai dan sistem
norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kriminalitas tersebut dikaji dalam sebuah disiplin ilmu yang dikenal dengan
istilah kriminologi, yakni disiplin ilmu yang secara khusus mengkaji tentang
kejahatan. Menurut Martin L. Haskell dan Lewis Yablonsky, kriminologi merupakan
studi ilmiah yang dipelajari:
a). sifat dan luas kejahatan,
b). sebab-sebab terjadinya kejahatan,
c). perkembangan hukum pidana dan pelaksanaan peradilan pidana,
d). ciri-ciri penjahat,
e). pembinaan penjahat,
f). pola-pola kriminalitas, dan
g). akibat kejahatan terhadap perubahan sosial.
Pemahaman
terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan kejahatan seperti di atas sangat
penting agar dapat diperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai perilaku
manusia dan lembaga-lembaga sosial masyarakat yang mampu mempengaruhi
kecenderungan terjadinya penyimpangan terhadap norma-norma hukum. Disamping
itu, pemahaman terhadap kejahatan juga sangat penting untuk melakukan kegiatan
analisis dan sekaligus mencari cara-cara dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
dapat diambil untuk mencegah, mengurangi, dan sekaligus menanggulangi terjadinya
kejahatan.salah satu cara yang dapat dilaksanakan adalah menghilangkan
kesempatan bagi masyarakat untuk berbuat jahat dan menanamkan nilai-nilai agama
dan budi pekerti dalam kehidupan bermasyarakat.
D. KONDISI
MASALAH SOSIAL DI INDONESIA
Di
Indonesia Masalah Sosial yang lebih dominan terjadi adalah Kemiskinan, kemiskinan merupakan
masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di
negara-negara berkembang termasuk indonesia. Kemiskinan senantiasa menarik
perhatian berbagai kalangan, baik para akademisi maupun para praktisi. Berbagai
teori, konsep dan pendekatan pun terus menerus dikembangkan untuk menyibak
tirai dan mungkin “misteri” mengenai kemiskinan ini.
Pertama, konsep kemiskinan masih
didominasi oleh perspektif tunggal, yakni “kemiskinan pendapatan” atau “income-poverty” (Chambers, 1997).
Pendekatan ini banyak dikritik oleh para pakar ilmu sosial sebagai pendekatan
yang kurang bisa menggambarkan potret kemiskinan secara lengkap. Kemiskinan
seakan-akan hanyalah masalah ekonomi yang ditunjukkan oleh rendahnya pendapatan
seseorang atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kedua, jumlah orang miskin di Indonesia
senantiasa menunjukkan angka yang tinggi, baik secara absolut maupun relatif,
di pedesaan maupun perkotaan. Meskipun Indonesia pernah dicatat sebagai salah
satu negara berkembang yang sukses dalam mengentaskan kemiskinan, ternyata
masalah kemiskinan kembali menjadi isu sentral di Tanah Air karena bukan saja
jumlahnya yang kembali meningkat, melainkan dimensinya pun semakin kompleks
seiring dengan menurunnya kualitas hidup masyarakaat akibat terpaan krisis
ekonomi sejak tahun 1997.
Ketiga, kemiskinan mempunyai dampak
negatif yang bersifat menyebar (multiplier
effects) terhadap tatanan kemasyarakatan secara menyeluruh. Berbagai
peristiwa konflik di Tanah Air yang terjadi sepanjang krisis ekonomi misalnya,
menunjukkan bahwa ternyata persoalan kemiskinan bukanlah semata-mata
mempengaruhi ketahanan ekonomi yang ditampilkan oleh rendahnya daya beli
masyarakat, melainkan pula mempengaruhi ketahanan sosial masyarakat dan
ketahanan nasional.
Secara
umum ada beberpa faktor yang menyebabkan terjadinya msalah kemiskinan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Rendahnya tingkat
pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan seseorang dapat memicu terjadinya kemiskinan. Hal
ini karena individu tersebut tidak memiliki pengetahuan atau pendidikan,
keterampilan yang memadai yang dapat digunakan untuk mencari penghasilan dan
dapat menaikkan taraf hidup individu tersebut serta mampu memenuhi
kebutuhannya.
2. Kurangnya
kreativitas
individu
Jika seseorang dapat menggunakan kretivitasnya, tidak dipungkiri mereka dapat
memiliki penghasilan yang dapat menaikkan taraf hidup mereka. Mereka dapat
menggunakan sarana prasarana dan segala aspek yang ada untuk mencari dan
mendapatkan sumber penghasilan.
3.
Tingkat kelahiran yang tinggi
Tingkat kelahiran yang tinggi ini juga dapat memicu terjadinya kemiskinan di
Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya pengeluaran biaya yang lebih besar,
sehingga dapat dimungkinkan harta kekayaannya lama kelamaan akan terkuras.
Namun hal ini berbeda untuk kelompok sosial yang memiliki penghasilan yang
cukup bahkan lebih atau tetap. Mereka menganggap masih mampu menghidupi anggota
keluarganya. Maka mereka tidak dianggap sebagai kelompok sosial miskin. Hal ini
tampak sebagian besar di kota-kota besar.
4. Pengaruh
lingkungan hidup atau tempat tinggalnya
Lingkungan hidup dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan.Seseorang yang berada di
lingkungan miskin pasti akan ikut terbawa arus kemiskinan.apalagi
individu-individu dalam kelompok tersebut adalah individu-individu yang tidak
mampu mengurusi dirinya sendiri dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya serta
berada dalam gelombang kebodohan atau kelompok yang anggota kelompoknya
senantiasa malas untuk bekerja.
5.
Keturunan
Tingkat ekonomi dari kelompok sosialnya dapat mempengaruhi dengan jelas.
Individu yang berasal dari golongan miskin, tidak menutup kemungkinan akan
memyebabkan ia ikut miskin. Karena orang tuanya tidak mampu mencukupi segala
kebutuhannya, sehingga mereka menganggap kehidupannya adalah takdir yang telah
digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Sehingga kurang adanya kemauan dan usaha untuk
mengubah keadaannya.
Hal-hal
lain yang tampak nyata menyebabkan kemiskinan banyak terjadi di kota-kota besar
yaitu antara lain arus urbanisasi. Banyak para urban dari desa datang ke kota,
kebanyakan dari mereka bertujuan mencari pekerjaan. Namun banyak juga dari
mereka gagal mendapatkan pekerjaan, karena mereka tidak memiliki keahlian atau
keterampilan tertentu untuk bekerja di kota.Dan juga mereka tidak mempunyai
sanak famili yang tinggal di kota. Sehingga hidupnya terkatung-katung tidak
menentu, dan merekapun hidup di tempat yang tidak layak dihuni. Dan menyebabkan
tingkat kemiskinan di kota meningkat, karena mereka tidak memiliki penghasilan
dan tidak dapat memenuhi segala
kebutuhannya.
E. CARA MENCEGAH
MASALAH SOSIAL
1). Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
2). Pengentasan kemiskinan, terutama terhadap keluarga yang berada di
bawah garis kemiskinan.
3). Mendirikan lembaga-lembaga yang dapat menampung anak-anak yatim
dan anak-anak yang terlantar
4).
Memberikan Pendidikan Gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.
5).
Membangun sarana dan prasarana untuk menyalurkan bakat dan minat para remaja,
seperti olah raga,
kesenian, dan sebagainya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan
atau dipecahkan ; persoalan. masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber
dara hubungan antar dua faktor atau
lebih situasi yang membingungkan. Umumnya masalah disadari “ada” saat merasakan
bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , sosial berarti segala sesuatu yang
berkenaan dengan masyarakat. Social merupakan segala sesuatu perilaku
manusiayang menggambarkan hubungan non individualis. Istilah tersebut sering
dibandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan masyarakat dimanapun.
Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dengan organisasi
untuk megembangkan dirinya.
Dari
beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu
masalah atau persoalan yang harus
diselesaikan yang berhubungan dengan nilai-nilai social dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok
antara nilai dalam masayarakat dengan realita yang ada.
Sumber
masalah sosial, yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah
sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
khusus, seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah
masyarakat, dan lain sebagainya.
Penyebab masalah sosial dapat dikategorikan menjadi empat jenis faktor, antara
lain sebagai berikut
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Budaya
3. Faktor Biologis
4. Faktor
Psikologis
Jenis-jenis masalah sosial
1. Kesenjangan sosial ekonomi
2.
kriminalitas
3.
kenakalan Remaja
Di Indonesia Masalah Sosial yang lebih
dominan terjadi adalah Kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah sosial yang
senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara
berkembang termasuk indonesia. jumlah orang miskin di Indonesia senantiasa
menunjukkan angka yang tinggi, baik secara absolut maupun relatif, di pedesaan
maupun perkotaan. Meskipun Indonesia pernah dicatat sebagai salah satu negara
berkembang yang sukses dalam mengentaskan kemiskinan, ternyata masalah
kemiskinan kembali menjadi isu sentral di Tanah Air karena bukan saja jumlahnya
yang kembali meningkat, melainkan dimensinya pun semakin kompleks seiring
dengan menurunnya kualitas hidup masyarakaat akibat terpaan krisis ekonomi
sejak tahun 1997.
Hal-hal
lain yang tampak nyata menyebabkan kemiskinan banyak terjadi di kota-kota besar
yaitu antara lain arus urbanisasi. Banyak para urban dari desa datang ke kota,
kebanyakan dari mereka bertujuan mencari pekerjaan. Namun banyak juga dari
mereka gagal mendapatkan pekerjaan, karena mereka tidak memiliki keahlian atau
keterampilan tertentu untuk bekerja di kota.Dan juga mereka tidak mempunyai
sanak famili yang tinggal di kota. Sehingga hidupnya terkatung-katung tidak
menentu, dan merekapun hidup di tempat yang tidak layak dihuni. Dan menyebabkan
tingkat kemiskinan di kota meningkat, karena mereka tidak memiliki penghasilan
dan tidak dapat memenuhi segala
kebutuhannya.
Cara mencegah masalah sosial
1). Pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya.
2). Pengentasan kemiskinan, terutama terhadap keluarga yang berada di
bawah garis kemiskinan.
3). Mendirikan lembaga-lembaga yang dapat menampung anak-anak yatim
dan anak-anak yang terlantar
4).
Memberikan Pendidikan Gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.
5).
Membangun sarana dan prasarana untuk menyalurkan bakat dan minat para remaja,
seperti olah raga, kesenian, dan sebagainya
B. SARAN
Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan
sikap yang bijaksana dan cermat dalam meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak
sedikit masalah sosial dikaitkan dengan suasana hati seseorang, oleh karena itu
kita harus berusaha menyikapi suatu masalah sosial dengan baik. Tidak
menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara langsung, karena
Indonesia memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu. Dan
sebaiknya untuk para remaja di sarankan untuk memilih teman pergaulan yang
tidak memiliki pergaulan yang menyimpang , karena seorang anak remaja lebih
mudah untuk dipengaruhi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
http://www.astalog.com/5858/pengertian-masalah-sosial.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah_sosial
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah
http://www.anneahira.com/pengertian-sosial.htm
http://donaldtintin.blogspot.co.id/2015/03/klasifikasi-masalah-sosial.html
http://www.ilmupsikologi.com/2015/08/definisi-dan-klasifikasi-masalah-sosial.html#ixzz3zAAShZMiX3
http://savieraandriany.blogspot.co.id/2016/02/makalah-masalah-sosial.html
http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2015/11/penyebab-permasalahan-sosial.html
http://palingberkesan.blogspot.com/2015/12/macam-jenis-masalah-sosial-di-indonesia.html